Jual Tanaman Hias , Jual Tanaman Pelindung , Tanaman Kayu / Agrobisnis : Bintaro Ketapang Kencana Biola Cantik Flamboyan Tabe Buya Bintaro Glodogan Tiang Wali Songo Kupu - kupu Pandan Bali song Of India Liang Liu Bambu Panda Bambu Jepang Bismarkia Kurma Kenari Robusta Silver Phonix Komodoria Jepang Pinang Merah Tabe buya Udang Cemara Buaya Cemara Norfolk Serut Beringin Dollar Beringin BIBIT TREMBESI BIBIT SENGON ...JASA PEMBUATAN TAMAN RUMAH ,GEDUNG KANTOR DLL, RENTAL TANAMAN,MINI GARDEN
DESAIN TAMAN MINIMALIS JEPANG
Salah Satu Model Taman Jepang
Taman batu Jepang (枯山水 Karesansui , arti harfiah: lanskap kering) atau taman Zen adalah salah satu gaya dalam taman Jepang. Taman jenis ini tidak menggunakan air. Lanskap alam dilukiskan dengan batu dan pasir yang melambangkan kolam dan aliran air. Orang yang melihat diminta untuk berimajinasi bahwa hamparan pasir berwarna putih dan kerikil adalah permukaan air. Jembatan dibangun untuk memberi kesan ada aliran air di bawahnya. Pola-pola pada hamparan pasir ditata dengan penggaruk bambu untuk melambangkan aliran air.
Taman ini bersifat abstrak, dan terutama berkembang di kuil-kuil Zen pada zaman Muromachi sehingga juga dikenal sebagai taman Zen. Meskipun demikian, taman batu sudah merupakan salah satu bagian dari beberapa gaya taman Jepang dari zaman-zaman sebelumnya, misalnya di taman gaya kaiyū dan taman gaya shinden-zukuri yang dibangun di rumah kediaman resmi daimyo. Setelah meningkatnya kepopuleran taman batu pada zaman Muromachi, taman batu Jepang diterima sebagai salah satu gaya taman Jepang. Berbeda dari gaya dan model taman Jepang lainnya, taman batu Jepang sama sekali tidak memerlukan air. Oleh karena itu, taman batu memungkinkan orang membuat taman Jepang di tempat sulit air.
DESAIN TAMAN DI JAKARTA
Jakarta memiliki banyak taman kota yang berfungsi sebagai daerah resapan air. Taman Monas atau Taman Medan Merdeka merupakan taman terluas yang terletak di jantung Jakarta. Di tengah taman berdiri Monumen Nasional yang dibangun pada tahun 1963. Taman terbuka ini dibuat oleh Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels (1870) dan selesai pada tahun 1910 dengan nama Koningsplein. Di taman ini terdapat beberapa ekor kijang dan 33 pohon yang melambangkan 33 provinsi di Indonesia.[8]
TAMAN RUMAH
Keep Go Green
Saat ini, hampir seluruh Negara di penjuru dunia ini menggalang gerakan kepedulian terhadap lingkungan hidup. Gerakan yang sangat populer dengan sebutan ‘Go Green’ ini telah menjadi gaya hidup sebagian dari masyarakat dunia. Di Indonesia, ‘Go Green’ pun mulai merebak ditengah masyarakat. Meskipun belum mampu menyadarkan seluruh lapisan masyarakat tentang kepedulian terhadap lingkungan,pemerintah Indonesia tetap berkomitmen serius dalam mengatasi berbagai kerusakan lingkungan.
Upaya tersebut diwujudkan dalam berbagai kegiatan peduli lingkungan,seperti melakukan penanaman pohon pelindung & pohon Penghijauan seperti : bibit tanaman Hias, bibit Trembesi, bibit sengon & bibit buah atau menggerakkan “Car Free Day”. Itu hanya sebagian dari upaya menanamkan kepedulian terhadap lingkungan. Selain itu,pemerintah juga mendorong industri untuk selalu ramah lingkungan, mempromosikan berbagai produk ramah lingkungan, serta membangun kesadaran masyarakat akan penggunaan produk-produk ramah lingkungan.
Langganan:
Postingan (Atom)